Skip to main content

Tahun-Tahun Awal Penambangan Timah di Belitung

Hingga tahun 2010 penambangan timah di Pulau Belitung mencapai puncak kejayaannya lalu mulai menurun sejak tahun 2011 dan kini (2020) mungkin tinggal "sejarahnya" saja, pesona bijih timah seakan mulai pudar. Dari tambang yang sifatnya kolonial (sebelum kemerdekaan), berlanjut kepertambangan milik pemerintah dibawah maskapai PT. Timah (era orde baru) hingga di era tahun 90-an mulai muncul istilah untuk tambang rakyat atau Tambang Inkonvensional (TI)-istilah dalam bahasa setempat. 


Menjadi suatu hal yang menarik untuk dibahas, jika beranjak dari sejarah awal mula penambangan timah di pulau Belitung hingga ke pertambangan rakyat. Tulisan berikut akan menceritakan dan sedikit menjelaskan mengenai sejarah penambangan timah di pulau Belitung dari masa ke masa (harapannya). Pada bagian awal penulis akan mencoba menjelaskan (lebih tepatnya menceritakan) bagaimana awal ekplorasi tambang timah di Belitung yaitu sekitar tahun 1852-1957 M berdasarkan dokumen (buku) karya ‘s Gravenhage Martinus Nijhoff yang terbit pada tahun 1927 (dalam bahasa Belanda), yang diterjemahkan oleh Kantor Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Belitung (2015).  Selamat Membaca...

***

Eksplorasi Awal  di Tanah Belitung
 

Pasal 2 dari undang-undang perjanjian negara pada tahun 1814 antara negara Inggris dan Belanda ditutup, untuk mengatur kembali Nusantara kepada pemerintahan Belanda, diputuskan bahwa pulau Bangka diserahkan kepada Belanda. Pada awalnya Inggris menyatakan bahwa pada awalnya pulau Belitung tidak disebutkan dalam perjanjian tersebut, sehingga klaim terhadap pulau Belitung dapat diambil oleh pihak Inggris. Namun sebaliknya Belanda menganggap bahwa pulau tersebut (Belitung) termasuk kedalam bagian pulau Bangka, sehingga klaim pulau Belitung mennjadi hak milik Belanda. 

Lebih dari seabad eksplorasi timah di pulau Bangka telah dilakukan, namun mengenai kekayaan timah dipulau Belitung hanya terdengar kabar burungnya saja. Hingga pada tahun 1849 Dr. W.R Baron Van Hoevell, bertemu dengan Vincent Gildmeester Baron Van Tuyll Serooskerken, dia memberitahu bahwa di museum Van Het Bataviase Genootschap disimpan sepotong timah yang berasal dari Belitung.

Ilustrasi Gambar :
www.wikiwand.com

 Pangeran Hendrik dan Van Tuyll telah meminta secara resmi mengenai konsesi penggarapan berdasarkan keputusan raja pada tanggal 24 Oktober 1850 tentang persolan tambang Nusantara. Menindaklanjuti hal tersebut pemerintahan Belanda memerintahkan sebuah penelitian Geologi di pulau Belitung, untuk itu ditunjuk seorang pegawai yang ahli dalam ilmu alam yaitu Dr. J.H Croockewit yang merupakan doktor ilmu ukur dan ilmu alam. 

Pada tanggal 14 oktober 1850 Dr. J.H Croockewit tiba di pulau Belitung. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. J.H Croockewit selama di pulau Belitung menunjukan bahwa pada lapisan dasar tanah di pulau Belitung tidak mengandung bijih timah tetapi ditemukan semacam bijih Koppong  yang dianggap sebagai sebagai bijih timah pada lapisan tanah luar, dengan demikian dugaan sementara menyatakan bahwa di pulau Belitung tidak terdapat bijih timah. 

Setelah Dr. J.H Croockewit dianggap gagal menemukan bijih timah di pulau Belitung, maka pada tanggal 29 mei 1851 ditemukan seorang ahli geologi yang baru, yaitu Ir. Cornelis de Groot untuk ekspedisi timah di pulau Belitung. Pada tanggal 27 juni 1851 Ir. Cornelis de Groot tiba di Tanjungpandan—sekarang ibukota Kabupaten Belitung, dengan menggunakan kapal Etana yang berangkat dari pulau Bangka. Menurut catatan ‘s Gravenhage Martinus Nijhoof (1927) kedatangan Ir. Cornelis de Groot disambut oleh Depati yang pada waktu itu merupakan pimpinan (sultan) di pulau Belitung, namun Depati menyatakan bahwa di pualu Belitung tidak terdapat bijih timah—hal ini mungkin salah satu cara Depati agar Belanda tidak masuk ke pulau Belitung. Usaha Depati untuk menghalang-halangi Belanda menjadi sia-sia karena hanya beberapa jam saja setelah sampai di Belitung, Den Dekker (salah satu anggota tim ekspedisi) datang membawa biji timah, jadi hanya beberapa jam saja cukup untuk membuktikan penelitian yang dilakukan oleh  Dr. J.H Croockewit tidak benar adanya. 

Usaha untuk mengeksplorasi timah di pulau Belitung oleh pemerintah Belanda tidak hanya menarik perhatian Van Tuyll, akan tetapi juga menarik perhatian Jhon F. Loudoun. Jhon F. Loudoun merupan orang yang dekat dengan kerajaan Belanda sehingga dia dianggap sebagai salah satu wakil pangeran. Pada 20 April 1852 Loudon tiba di pulau Belitung dan  beberapa hari setelahnya disusul oleh Van Tuyll. Kedatangan Loudon merupakan fakta yang amat penting dalam sejarah Belitung, karena merupakan awal eksploitasi timah secara besar-besaran di masa Kolonial Belanda di pulau Belitung.

 Bersambung...

  



Comments

Popular posts from this blog

Hukum Gravitasi Newton

Hukum Gravitasi Newton menyatakan bahwa semua benda di alam semesta saling menarik dengan gaya gravitasi. Hukum ini diungkapkan oleh Sir Isaac Newton, yang menjelaskan bahwa gaya tarik-menarik ini tergantung pada massa dua benda dan jarak antara keduanya. Rumus hukum Gravitasi Newton : Perhatikan video berikut : Makna Rumus Hukum Gravitasi Proporsional terhadap massa: Gaya gravitasi antara dua benda berbanding lurus dengan hasil kali massa kedua benda. Artinya, semakin besar massa benda, semakin besar gaya tarik gravitasi yang dihasilkan. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak: Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua benda. Jika jarak antara dua benda bertambah dua kali lipat, maka gaya gravitasi menjadi seperempat dari semula. Penerapan Hukum Gravitasi dalam Kehidupan Sehari-hari Benda jatuh ke tanah: Bumi menarik semua benda ke pusatnya karena gaya gravitasi. Ini sebabnya benda jatuh ke bawah ketika dilepaskan. Orbit planet dan bulan: Gravitasi menjaga pl...

Game Angry Bird Sebagai Media Pembelajaran Fisika Pada Praktikum Gerak Parabola

Oleh : Virandy Putra Pembelajaran Fisika merupakan salah satu pelajaran yang paling dihindari oleh siswa. Bahkan Fisika merupakan pelajaran yang paling sulit diantara pelajaran yang lainnya, sehingga banyak siswa yang kurang bersemangat dalam belajar. Keadaan ini sungguh ironis mengingat ilmu fisika adalah salah satu ilmu   yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi terutama pada jurusan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Kondisi yang sama juga dialami para siswa ditempat saya mengajar yaitu di SMA Negeri 1 Sijuk. Pembelajaran fisika kurang menarik perhatian siswa sehingga siswa kurang fokus dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Melihat kondisi tersebut saya sebagai guru berinisiatif untuk membuat pelajaran lebih menarik dengan memanfaatkan game Angry Bird sebagai perangkat kegiatan praktikum khususnya pada konsep gerak benda. Dengan memanfaatkan game Angry Bird diharapkan siswa lebih bersemangat dalam mempelajari fisika dan te...

Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah susunan komponen listrik yang terhubung sehingga arus listrik dapat mengalir. Rangkaian ini digunakan untuk menyalakan lampu, menggerakkan motor, dan berbagai fungsi lainnya dalam perangkat elektronik. Terdapat 3 jenis rangkaian listrik 1. Rangkaian Seri : komponen dihubungkan dalam satu jalur. Arus yang mengalir sama di setiap komponen, tetapi tegangan dibagi 2. Rangkaian Paralel : komponen dihubungkan sejajar, masing-masing memiliki jalur tersendiri. Tegangan sama pada setiap komponen, tetapi arus terbagi. 3. Rangkaian Campuran : gabungan antara rangkaian seri dan paralel untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut : Rangkaian Seri Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dengan pemasangan komponen berderetan dalam satu jalur aliran listrik. Pada rangkaian seri, arus listrik (I) yang mengalir pada setiap hambatan memiliki besar yang sama. Dengan demikian,  kuat arus total sama dengan kuat arus pada setiap hambatan (R).   Sementara itu, tegangan ...