Dipenghujung musim hujan biasanya angin sedang
bertiup kencang-kencangnya pertanda musim kemarau segera tiba. Malam hari cuaca
terasa lebih dingin dan siang terasa lebih panas dari biasanya. Ibu bercerita jika keadaan ini normal dan sering terjadi sejak dahulu. Hal ini terjadi karena pada bulan Juni Hingga Agustus (saat musim
kemarau), Matahari sedang berada jauh di sebelah utara garis khatulistiwa atau
ekuator, sehingga panas yang dipancarkan oleh Matahari lebih banyak yang sampai
ke wilayah selatan ekuator. Sebaliknya dimalam hari karena langit sedang cerah,
panas yang Bumi pancarkan ke udara dapat naik tanpa terhalang oleh banyaknya
awan, sehingga permukaan Bumi menjadi lebih dingin. Itulah sebabnya saat bulan Juni hingga Agustus siang hari terasa lebih panas dan malam hari terasa lebih dingin.
Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan makhluk hidup yang ada di Bumi berusaha menyesuaikan diri dengan tempat tinggalnya, atau melakukan adaptasi terhadap lingkungan. Manusia, hewan bahkan tumbuhan pun melakukan adaptasi. Satu dari sekian banyak tumbuhan yang melakukan adaptasi saat puncak musim kemarau adalah pohon kedondong. Pohon kedondong termasuk jenis pohon buah, buahnya terasa asam, namun sangat enak jika dibuat Asinan. Untuk mengurangi penguapan pada saat musim kemarau pohon kedondong menggugurkan daunnya. Dulunya saat masih sekolah dasar (SD) aku mengira jika pohon kedondong akan meranggas dan mati saat musim kemarau tiba. Namun anehnya saat musim penghujan tiba, daun-daun muda mulai tumbuh, dari tunas-tunas kecil menjadi daun yang berukuran besar. Berasamaan dengan daun yang tumbuh besar, tumbuh putik-putik bunga penanda pohon akan segera berbuah. Benar saja beberapa minggu kemudian pohon kedondong yang tadinya kering tak berdaun kini menjadi subur bahkan menghasilkan buah.
Saat masih kecil Ibu bercerita kepadaku, begitulah hidup setiap yang bernyawa pasti pernah merasakan susah dan diberikan cobaan namun anehnya kita sering mengeluh, padahal cobaan tersebut merupakan tahap agar kita bisa naik level ke yang lebih tinggi. Ibu melanjutkan ceritanya, kita harus yakin dibalik cobaan dan ujian pasti ada hikmahnya, bahkan nanti akan berbuah manis. Sama halnya dengan pohon kedondong tadi itu, saat diberikan ujian berupa musim kemarau, cadangan air berkurang karena udara panas, pohon kedondong harus menggugurkan daunnya sementara waktu. Setelah menggugurkan daunnya tinggal menunggu masa nya saja untuk berubah menjadi lebih indah seperti tumbuh daun baru dan buah, begitu cerita Ibu waktu itu. Aku pandangi wajah Ibu, terima kasih Bu telah mengajarkan ku hidup dari sebatang pohon kedondong.
Comments
Post a Comment