Selama satu bulan ini aku mengikuti kegiatan 30 hari menulis, sebuah tantangan untuk mengasah kemampuan menulis bagi penulis pemula an yang baru mau belajar menulis. Nah disini aku termasuk yang baru mau memulai menulis. Ikut tantangan 30 hari menulis ini awalnya diajak teman sekantor, yang undangannya di bagikan via tautan di Whats App, awalnya aku tidak merasa yakin akan bisa mengikuti kegiatan ini, namun teman sekantor yang berusaha meyakinkan agar bisa ikut sekalian menambah pengalaman katanya.
Akhirnya akupun ikut kegiatan tersebut dan ikut bergabung dalam grup Whats App 30 hari menulis. Disana aku banyak belajar, meski jarang berkomentar tapi selalu setia mengikuti perkembangan grup. Aku memang terkadang kurang percaya diri untuk berkomentar untuk hal-hal yang aku anggap baru. Ya..Menulis aku anggap sesuatu hal yang baru, lebih suka memahami dibandingkan berkomentar.
Setelah kegiatan 30 hari menulis dimulai kami dibagi kedalam beberapa kelompok kecil yang disebut squad dan aku sendiri tergabung dalam Squad 8. Didalam grup kecil tersebut dibuat untuk setor tulisan yang nantinya akan diteruskan oleh guardian ke grup besar. Dibeberapa kesempatan tulisan yang kami buat juga diberikan umpan balik baik dari mentor maupun dari peserta lain, untuk hal ini aku sangat antusias karena bisa menjadi bahan masukan dan perbaikan agar tulisan yang aku buat dapat menjadi lebih baik lagi.
Semakin hari semakin habis bahan untuk dijadikan tulisan, ditambah lagi kondisi kesehatan menurun diujung-ujung tantangan menulis ini. Disaat posisi itu aku merasa patah semangat, ada rasa ingin melanjutkan tulisan namun ada juga rasa ingin sudah menyudahi. Hari ini sudah masuk hari ke 28, tulisan hari ke 27 pun belum selesai aku buat. Sejak pagi tadi aku tak beranjak dari tempat tidur karena kondisi memang lagi kurang sehat. Pukul empat sore digrup Squad 8 teman-teman memberikan semangat untuk segera menyelesaikan tulisan di hari ke 27, “Gak apa-apa terlambat..?!” “tetap semangat menulis..” sebuah pesan penyemangat aku baca dari layar ponsel, tiba-tiba semangat menulis muncul lagi dan akupun mulai menulis untuk menyelesaikan hutang tulisan hari kemarin.
Meski tidak pernah bertemu dan tatap muka secara langsung, tapi teman-teman satu grup di Squad 8 mampu memberikan semangat jauh-jauh dari seluruh penjuru daerah. Meski jarak kami berjauhan, tapi rasanya seperti dekat saja. Terima kasih teman-teman sudah memberikan semangat terutama saat aku jatuh seperti ini. Semoga aku bisa menyelesaikan tantangan 30 hari menulis ini.
Comments
Post a Comment