Ahmad adalah seorang Kepala Staf Perencanaan dan Keuangan di kantornya. Dia merupakan salah satu pegawai terbaik di kantornya. Setiap pagi dia selalu berangkat tepat waktu dan bahkan lebih pagi dari rekan kerjanya yang lain, dia juga sering pulang tepat waktu. Tidak seperti rekan-rekannya yang selalu pulang terlambat dan pulang lebih cepat. Ahmad selalu konsisten dalam bekerja, bahkan tak jarang beberapa pekerjaanpun sering diselesaikannya. Meski dianggap pegawai yang baik namun tidak sedikit cibiran yang diberikan oleh teman sekantornya, mulai dari dianggap “cari muka” dengan pimpinan sampai ada rumor soal penggelapan uang yang dikelolalnya.
Tahun ini kebetulan ada proyek yang besar terkait pengadaan barang dan jasa. Ahmad sendiri diberi amanah untuk menjadi team leader nya. Mulai dari perencanaan, penyusunan RAB (Rencana Anggaran Biaya), proses lelang dan eksekusi dilapangan. Pimpinan sepenuhnya mempercayakan kepada Ahmad. Sebetulnya Ahmad berusaha menolak proyek ini dengan alasan untuk menghindari konflik yang ada dikantornya apalagi berkaitan dengan sejumlah uang yang akan dia kelola, namun pimpinan sudah memberikan mandat, dan berharap agar Ahmad dapat mengeksekusi proyek tersebut.
Setelah pimpinan memberikan pertimbangan akhirnya proyek tersebut mulai dilaksanakan. Setelah proyek tersebut berjalan, hari demi hari hidup Ahmad semakin tertekan, mulai dari omongan rekan kerja yang menuduh dia menggelapkan uang proyek, hingga pembelian barang yang tidak sesuai dengan RAB yang telah dibuat sebelumnya. Mnyikapi kondisi tersebut Ahmad awalnya hanya diam saja, dia tetap bekerja seperti hari-hari biasanya dan tidak terpangaruh omongan rekan-rekannya. Namun semakin berjalannya waktu kondisi di kantor sudah mulai tidak kindusif lagi, orang-orang sudah mulai banyak yang mencurigai Ahmad.
Akhirnya Ahmad angkat bicara, dan menayakan kepada rekan-rekan kerjanya tentang apa saja yang membuat mereka begitu curiga terhadap proyek yang sedang dilakukannya. Tapi rekan kerjanya seolah tidak butuh penjelasan lebih jauh dari Ahmad, sederhanya mereka sudah benci dari awal dan dengan adanya proyek ini hanya menjadi kambing hitam saja untuk menyulutkan kebencian mereka.
***
Hari itu hujan cukup deras, pagi-pagi Ahmad sudah dikantor, hanya dia dan claning service yang ada dikantor pagi itu. Dia pandangi uang 10 Juta yang ada di lokernya. Uang sisa
Comments
Post a Comment