Waktu sudah menunjukan pukul 14.30, cuaca Jakarta siang itu sedang cerah-cerahnya. Aku keluar dari pintu kedatangan, diluar bandara aktivitas kendaraan cukup padat. Sesekali sopir taksi berbagai tujuan kota silih berganti menawarkan jasanya. Aku hanya tersenyum saat ditanya oleh beberapa sopir yang menanyakan mau pesan taksi dan tujuannya. “Mas, taksi… mau kemana mas”? aku hanya tersenyum. Lagi-lagi Sopir itu menanyakan hal yang sama, lalu aku jawab mau ke Bandung pak. Sopir itu pun berlalu meninggalkan aku. “Kalau ke Bandung naik Primajasa aja mas?!” akupun tersenyum lagi, sambil bilang “iya pak”.
Sebelum menunggu keberangkatan Bus Primajasa, sambil melepas penat ak singgah duduk di kantin bandara, memesan satu cup Pop Mie dan secangkir kopi. Setelah merasa cukup kenyang, aku lalu bergegas menuju shelter Bus seiring dengan teriakan kondektur Bus, Bandung…Bandung.. Primajasa.. berkali-kali kondektur Bus itu berteriak.
Aku bergegas berlari menuju Bus dan segera mengambil tempat duduk di Kursi 6 A, sementara Kursi 6B masih kosong sampai pemberhentian Bus di terminal bandara berikutnya. Tiba-tiba datang seorang Ibu paruh baya berlogat sunda tersenyum kepadaku. “Punten…?!” iya bu “saya duduk disini ya..” iya bu.
Selama perjalanan aku masih tertuju dengan pesan whats App yang masih centang satu. Padahal pesan sudah aku kirim pukul 9 pagi tadi. Aku terdiam dalam lamunan, sampai si Ibu berkata “Kenapa yaa Aa’, kok melamun” ehh nggak Bu, hehe. “Mau ke Bandung juga y” iya bu, ada keperluan dari kantor. “Aslinya mana Aa’..” Saya Aslinya dari Belitung Bu, Tapi tempat kerja saya ada di Bangka Bu. “Bangka Belitung yaa, Babel yaa” ..Iya bu. “Bangka Belitung yang Laskar Pelangi itu yaa..” nah iya bu di Belitungnya. “Emangnya Bangka Belitung beda pulau yaa?” iya bu Beda pula, lalu aku menunjukan peta pulau Bangka Belitung melalui HP ku, ini bu bedanya. Lalu si Ibu mengangguk, sambil tersenyum. Mungkin dalam hati ibu itu, “ohh ternyata beda pulau”.
Perjalanan ke Bandung hari itu cukup melelahkan, kurang lebih 8 Jam di dalam Bus, hal ini terjadi karena ada perbaikan jalan tol yang menyebabkan kemacetan total. Selama perjalanan kamipuntak henti-hentinya bercerita. Si Ibu bercerita tentang anaknya yang sudah bekerja di Jakarta, sambil menunjukan foto anak sulungnya yang perempuan bersama 2 orang adiknya. Setelah melihat foto tersebut, aku spontan berucap “anaknya cantik, sama kayak Ibu nya…” Ibu lalu tersenyum sambil berucap “Biasa aja, Aa’…”
Bersambung
Comments
Post a Comment