Kemiskinan yang dialami guru akan berdampak pada kinerja guru, hal ini dikarenakan gaji guru yang rendah menyebabkan penurunan kinerja dan semangat dalam menjalankan profesinya sebagai seorang pendidik—meskipun tidak semuanya demikian. Dalam cakupan yang lebih luas kinerja guru berdampak terhadap sistem pendidikan. Penurunan kinerja seorang guru, menyebabkan permasalahan serius karena guru merupakan salah satu faktor utama keberhasilan dalam pendidikan. Menurut Munif Chatif dalam bukunya Gurunya Manusia menjelaskan bahwa profesi gurulah yang masuk kedalam wilayah manajemen tingkat tinggi, yaitu manajemen sumberdaya manusia. Semua profesi yang ada, secara garis besar akan berhasil apabila mereka juga berhasil menempuh pendidikan, sedangkan keberhasilan pendidikan tentunya akan bergantung pada profesionalisme seorang guru. Dengan demikian maka jelaslah peranan dan arti penting dari seorang guru dalam sistem pendidikan.
Setiap upaya perhatian terhadap kesejahteraan guru selalu mendapat hambatan, diantaranya yaitu komentar klasik yang menyatakan tidak tersedianya dana dari pemerintah, karena jumlah guru yang sangat banyak (Djohar, 2006 : 94). Political will dari pemerintah merupakan suatu hal yang sangat diperlukan, karena kenyataanya ada aparat pemerintah yang makmur, ekonominya sangat berkecukupan dan menjadi tempat subur dan basah. Perhatian terhadap peningkatan gaji guru, sebenarnya dapat dilakukan dengan menekan besarnya anggaran yang mengalir kearah sektor lain.
Kemiskinan guru dan in-efesiensi pendidikan menjadi dua hal yang saling berhubungan. Kemiskinan guru berdampak secara tidak langsung terhadap in-efesiensi pendidkan. Menurut Djohar (2006 : 95) inefesiensi pendidikan dapat diartikan sebagai tidak sesuainya antara dana atau kesenjangan antara tersedianya dana, tersedianya fasilitas, sarana dan prasarana dan SDM masih dinilai rendah dari yang tersedia. Inefesiensi pendidikan dapat terjadi karena 5 hal berikut yaitu:
- Faktor teknis yang melekat dengan profesionalitas SDM
- Faktor managemen penyelenggara pendidikan
- Faktor KKN yang menyebabkan terjadinya kemudahan memperoleh dana meskipun pengolaan dana itu tidak efesien.
- Lemahnya control yang objektif, sehingga perolehan dana, pemanfaatan dan lain-lain menjadi tidak intensif.
- Akar dari semua permasalahannya adalah yaitu lemahnya hukum, sehingga apabila menjadi persoalan tidak diselesaikan dengan benar dan persoalan menjadi beku.
Begitulah kenyataan negara ini .. Lebih rela mengaji pejabat yang ujung ujungnya korupsi jga.
ReplyDelete