Semenjak Pandemi covid-19 banyak yang berubah dari berbagai aspek dalam kehidupan kita. Banyak sekali aspek yang terdampak mulai dari bidang kesehatan, bidang ekonomi bahkan dibidang pendidikanpun memiliki dampak yang sangat besar.
Murid yang awalnya bersekolah terpaksa harus belajar di rumah untuk sementara waktu, guru yang biasanya mengajar dan menyiapkan bahan ajar untuk keperluan di kelas terpaksa harus menyiapkan pembelajaran dengan format secara daring. Dalam kondisi seperti ini beberapa guru merasa tertantang untuk membuat pembelajaran daring menjadi lebih menarik. Saya mempunyai seorang teman guru sejarah di sebuah sekolah di Batam, setiap hari dia membuat konten pembelajaran di Chanel Youtubenya dan jadilah dia sekarang guru sekaligus jadi Youtuber. Teman saya yang lain memilih menjadi kreatif dengan cara membuat desain grafis materi untuk pembelajaran, lalu desain grafis tersebut dia posting di akun sosial miliknya. Semua cara-cara tersebut dilakukan oleh guru-guru agar bisa memberikan pengajaran yang terbaik terhadap murid-muridnya.
Jika beberapa guru memilih cara-cara kreatif untuk mengajar, namun juga tidak sedikit guru yang kurang adaftif terhadap kondisi pandemi seperti ini. Akhirnya murid hanya dibebankan tugas, tugas lagi dan tugas lagi. Bahkan tidak jarang tugas yang diberikan tanpa ada penjelasan terlebih dahulu, kondsi tersebut sangat menyulitkan siswa, maka tak jarang banyak argumen yang mengharuskan sekolah dibuka lagi (pembelajaran normal seperti biasa). Dalam kondisi seperti ini juga terdapat guru yang kurang bisa beradaptasi dengan teknologi, sehingga yang terjadi adalah kurang maksimalnya penggunaan aplikasi teknologi.
Pada dasarnya semua hal bisa dipelajari, yang
penting ada kemauan, termasuk untuk menyiapkan pembelajaran secara daring. Ditempat saya Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung
juga telah memfasilitasi guru-guru agar bisa belajar cara mengajar daring. Mulai
dari membuat presensi online, melakukan video Konferensi dengan berbagai
aplikasi, membuat flyer dan mengelola
ruang vicom. Bagi saya kegiatan tersebut benar-benar
dapat dirasakan manfaatnya, misalnya saat saya diminta untuk mengisi sebuah
webinar yang diadakan oleh Prodi saya semasa kuliah dulu, saya sudah tidak
canggung lagi untuk berbicara didepan webcam dan bisa menggunakan berbagai
aplikasi video konferensi. Tentu saja yang paling penting adalah kemampuan penggunaan teknologi dapat saya implementasikan kedalam kelas.
Lalu bagaiman dengan guru yang ketar-ketir mengatur pembelajaran daring selama pandemic covid-19. sekali lagi kalau menurut saya adalah keiinginan untuk belajar dan berubah. Belajar bisa dilakukan dengan bertanya kepada sesama rekan guru, bisa juga mencari tutorial video di Youtube atau membaca artikel tentang pembelajaran jarak jauh ataupun yang lainnya. Intinya kita bisa jika ada kemauan untuk belajar. semangat untuk Bapak / Ibu guru di seluruh penjuru Nusantara.
Sudah lagak, tulisan e
ReplyDeleteAgik belajar pak haha.. Kadang tulisan e kyk sok "perfect" sendiri dalam hal pendidikan, tapi itulah gak pandai e. menceritakan ap yang sedang dialami pada hari itu aja
Delete