Pulau Belitung sejak jaman dahulu kala sudah menjadi lokasi penambangan timah, terhitung sudah sejak 168 tahun. Perhitungan tersebut dimulai sejak tambang kolong pertama dibuka pada tahun 1851 tepatnya di kulong keramik Tanjungpandan. Hingga saat ini penambangan timah masih merupakan salah satu komuditas dan pekerjaan utama masyarakat Belitung. Masyarakat Belitung sangat erat kaitannya dengan penambangan timah, bahkan ada istilah yang menyebutkan jika penambangan timah di Belitung sudah mendarah daging dalam diri setiap masyarakat Belitung. Agak berlebihan, tapi seperti itulah kenyataanya.
Aktivitas tambang di Pulau Belitung selain tentunya memberikan dampak positif dibidang Ekonomi dan kesejahteran masyarakat juga memberikan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah terjadinya perubahan yang signifikan dari kontur dan bentang alam, merubah vegetasi, menyebabkan pencemaran lingkungan dan sungai serta meninggalkan kolong bekas galian timah. Kolong adalah danau atau kubangan yang sudah terisi air akibat dari bekas penambangan timah.
Sebenarnya jika digarap dengan serius kolong bekas penambangan timah memiliki potensi yang besar. Di beberapa tempat di Belitung sudah mulai banyak dimanfaatkan salah satunya untuk pengembangan potensi budidaya perikanan air tawar. Bekas kolong tersebut dimanfaatkan untuk buidaya ikan air tawar seperti Lele dan Nila yang tentunya memiliki dampak sisial ekonomi yang besar di masyarakat. Salah satu kelompok perikanan yang telah sukses mengembangkan budidaya perikanan air tawar di lahan bekas penambangan timah adalah kelompok perikanan Nila Berjaya yang berada di Desa Air Seruk. Sejak 2017 lalu, kelompok perikanan ini telah konsisten mereklamasi bekas penambangan timah menjadi lahan yang produktif untuk budidaya. Selama 4 bulan terakhir dari bulan Mei hingga Agustus 2020 lebih dari 300 kg ikan lele serta 700 kg ikan nila yang telah diproduksi dari hasil budiaya mereka.
Apa dan bagaimana pola pengembangan kelompok perikanan di lahan tambang, bagaimana membangun keelompok dengan visi misi social kemasyarakatan, dan bagaimana strategi penjulannya. Nantikan ditulisan berikutnya.. J
Comments
Post a Comment