Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2020

Kulong Timah, Reklamsi dan Budidaya Perikanan

Penambangan timah meninggalkan bekas lubang-lubang besar yang digenangi oleh air. Lubang besar bekas galian tambang timah dikenal oleh masyarakat setempat dengan istilah kulong. Data pada tahun 2017 menunjukan jumlah kulong bekas galian tambang timah di Bangka Belitung berjumlah sekitar 887. Jumlah kolong di pulau Bangka berjumlah 544 buah dengan luas daerah 1.035,51 ha sedangkan di pulau Belitung terdapat 343 kolong dengan luas daerah 677,14 ha. Sehingga total jumlah kolong bekas galian tambang timah di Bangka Belitung yaitu 1.712,65 ha (Arvina & Dasiharjo, 2017) dan untuk tahun 2020 ini kemungkinan jumlahnya bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Penambangan timah di Bangka Belitung memberi dampak positif cukup besar dalam memberikan pendapatan bagi negara dan masyarakat. Namun komoditas ini selain berdampak positif bagi perekonomian, juga memberikan dampak negatif yang terjadi akibat pertambangan timah antara lain mengubah bentang alam, merusak dan menghilangkan vegetasi, men...

Adaptasi Kebiasaan Baru di Sekolah

  Adaptasi kebiasaan baru (AKB) sudah mulai diterapakan di beberapa sekolah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terhitung sejak minggu lalu (23/8). Sekolah yang terkategori zona hijau dan kuning, berdasarkan instruksi dari Mas Menteri beberapa waktu lalu   sudah “dibolehkan” untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka di sekolah, hal tersebutlah mendasari Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menginstruksikan sekolah untuk melakukan pembelajaran yang dilaksanakan secara tatap muka. Meskipun pembelajaran tatap muka sudah dinolehkan di sekolah, namun harus teap mengikuti protokoler kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Protokoler kesehatan yang ditetapkan pemerintah seperti menjaga jarak, menggunakan masker dan mengurangi berkerumunan harus benar-benar diperhatikan selama kegiatan sekolah. Sekolah kami SMA Negeri 1 Sijuk pada besok hari (senin 31/8) sudah mulai melaksanakan pemebelajaran tatap muka, namun masih dalam proses penyesuaian. Minggu lalu...

Menambak di Bekas Tambang

  Pulau Belitung sejak jaman dahulu kala sudah menjadi lokasi penambangan timah, terhitung sudah sejak 168 tahun. Perhitungan tersebut dimulai sejak tambang kolong pertama dibuka pada tahun 1851 tepatnya di kulong keramik Tanjungpandan. Hingga saat ini penambangan timah masih merupakan salah satu komuditas dan pekerjaan utama masyarakat Belitung. Masyarakat Belitung sangat erat kaitannya dengan penambangan timah, bahkan ada istilah yang menyebutkan jika penambangan timah di Belitung sudah mendarah daging dalam diri setiap masyarakat Belitung. Agak berlebihan, tapi seperti itulah kenyataanya. Aktivitas tambang di Pulau Belitung selain tentunya memberikan dampak positif dibidang Ekonomi dan kesejahteran masyarakat juga memberikan dampak negatif. Salah satu dampak negatifnya adalah terjadinya perubahan yang signifikan dari kontur dan bentang alam, merubah vegetasi, menyebabkan pencemaran lingkungan dan sungai serta meninggalkan kolong bekas galian timah. Kolong adalah danau atau...