Skip to main content

Pendidikan Kita : Refleksi Hari Guru 2015

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi yang dimiliki dirinya. Menurut Djohar MS (2006) pendidikan di negara kita saat ini sedang menghadapi tantangan baik substansi maupunn penyelenggaraannya disatu pihak, dan tantangan ke dalam maupun ke luar dilain pihak. Tantangan substansi lebih terarah kepada mutu pendidikan kita, sedangkan tantangan penyelenggaraannya lebih terarah pada mutu praksis pendidikan kita dan penyelenggaraaan sistem pendidikan guru kita. Tantangan yang berhubungan dengan penyelanggaraan pendidikan kita ditingkat praksis adalah terkait dengan kegiatan pembelajaran sehari-hari yang terlalu sentris kepada kepentingan kebijakan dan kepentingan guru daripada kepentingan anak, berorientasi ke masa lampau dari pada ke masa depan, mementingkan kelanjutan studi anak dari pada kemanfaatan pendidikan bagi anak-anak yang akan masuk kedalam kehidupan bermasyarakat, mementingkan muatan pengetahuan daripada kompetensi yang dapat digunakan anak untuk meraih kehidupan.

Tantangan kedalam terjadi karena adanya tarik-menarik antara kepentingan pusat (sentralisasi) daerah dan sekolah (otonomi), anatara kepentingan kurikulum dengan kepentingan anak, antara harapan kurikulum dengan implementasinya disekolah. Pendidikan di sekolah kita saat ini cenderung menghasilkan generasi bangsa yang memiliki ketergantungan dari pada kemandirian, serta lebih mementingkan IQ daripada menghasilkan kreativitas (Djohar MS, 2006). Menurut Musa Asy’arie (2015) pendidikan kita saat ini memiliki kecendrungan lebih menekankan pada penguasaan nilai-nilai logika dengan mengembangkan konsep ilmu pengetahuan dan teknologi yang semangkin canggih. Sementara nilai-nilai etika dan estetika hanya dianggap sebagai pelengkap saja, sehingga pendidikan kita gagal membentuk kepribadian yang kuat. Terbukti budaya nyontek, tawuran bahkan plagiarism di tingkat para intelektual marak terjadi dimana-mana, bahkan korupsipun dilakukan oleh para sarjana dan kalangan terdidik. 

Jka kita beralih keluar kita menghadapi tantangan kehidupan global, ketertinggalan kita dalam penyelanggaraan pendidikan dari negara tetangga, tidak jelasnya visi dan misi serta penyelenggaraan pendidikan kita, rendahnya kapasitas hasil pendidikan dan bahaya rendahnya kemampuan anak bangsa kita dalam menghadapi kompetisi kehidupan global nanti. Hal tersebut dapat terjadi apabila etos kerja dan kreativitas hasil pendidikan kita tidak mampu berkompetisi dengan hasil pendidikan di negara lain. Perubahan global yang sedang terjadi merupakan revolusi global yang melahirkan suatu gaya hidup (a new life style). Karakteristik gaya hidup tersebut adalah kehidupan yang dilandasi penuh persaingan sehingga meminta masyarakat dan organisasi didalamnya agar mampu mengikuti perubahan-perubahan yang cepat terjadi. Menurut (Deni & Halimah : 2008) terdapat 4 ciri utama globalisasi yaitu 1) Dunia tanpa batas (borderless world) 2) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi aplikasinya didalam kehidupan manusia, 3) kesadaran terhadap hak dan kewajiban asasi manusia (human right and obligation) 4) kerjasama dan kompetensi antar bangsa. 

Sejak awal tahun 90-an yang lalu dengan kecepatan proses globalisasi disadari pentingnya pendidikan bukan saja demi perkembangan pribadi (tujuan klasik pendidikan), tetapi juga bagi proses pembangunan suatu bangsa. Bangsa yang sudah maju tidak lgi mengalami permasalahan dengan “pendidikan dasar”, karena umumnya tingkat melek huruf sudah sangat tinggi bahkan mencapai 100% sehingga mereka umumnya sudah memfokuskan perhatian pada pendidikan tinggi (akademik maupun professional) yang berbasis teknologi mutakhir. Negara-negara berkembang yang kebanyakan baru mengalami kemerdekaan politik tahun 1950-an umumnya masih bergumul dengan pendidikan di tingkat dasar, sehingga pendidikan tinggi menjadi porsi bagi the small elites. Sementara pemerintah di negara berkembang berupaya setengah mati menaikan masa wajib belajar, sebagian negara industry maju sudah mencapai tahap menyediakan pendidikan gratis dan bermutu bagi warganya.
 
Namun semua itu bukanlah menjadi sebuah halangan, bagi sebuah bangsa yang ingin maju. Didalam keterbatasanpun seharusnya bukan menjadi halangan untuk maju dan berkembang. Guru yang merupakan salah satu sosok kunci dari keberhasilan pendidikan di sekolah, sebaiknya tidak menyerah apalagi berputus asa hanya karena keterbatasan dan keadaan negara kita. Jayalah Guruku...Jayalah Bangsaku... Selamat Hari Guru Nasional 2015.... :)
 
*Dikutip dari Berbagai Sumber
 
Tulisan ini awalnya ingin dimasukan kedalam surat kabar lokal, namun karena keterbatsan waktu, serta masih banyak kekurangan disana-sini maka hanya di posting di blog pribadi ini saja

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hukum Gravitasi Newton

Hukum Gravitasi Newton menyatakan bahwa semua benda di alam semesta saling menarik dengan gaya gravitasi. Hukum ini diungkapkan oleh Sir Isaac Newton, yang menjelaskan bahwa gaya tarik-menarik ini tergantung pada massa dua benda dan jarak antara keduanya. Rumus hukum Gravitasi Newton : Perhatikan video berikut : Makna Rumus Hukum Gravitasi Proporsional terhadap massa: Gaya gravitasi antara dua benda berbanding lurus dengan hasil kali massa kedua benda. Artinya, semakin besar massa benda, semakin besar gaya tarik gravitasi yang dihasilkan. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak: Gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara dua benda. Jika jarak antara dua benda bertambah dua kali lipat, maka gaya gravitasi menjadi seperempat dari semula. Penerapan Hukum Gravitasi dalam Kehidupan Sehari-hari Benda jatuh ke tanah: Bumi menarik semua benda ke pusatnya karena gaya gravitasi. Ini sebabnya benda jatuh ke bawah ketika dilepaskan. Orbit planet dan bulan: Gravitasi menjaga pl...

Game Angry Bird Sebagai Media Pembelajaran Fisika Pada Praktikum Gerak Parabola

Oleh : Virandy Putra Pembelajaran Fisika merupakan salah satu pelajaran yang paling dihindari oleh siswa. Bahkan Fisika merupakan pelajaran yang paling sulit diantara pelajaran yang lainnya, sehingga banyak siswa yang kurang bersemangat dalam belajar. Keadaan ini sungguh ironis mengingat ilmu fisika adalah salah satu ilmu   yang harus dikuasai bagi mereka yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi terutama pada jurusan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam). Kondisi yang sama juga dialami para siswa ditempat saya mengajar yaitu di SMA Negeri 1 Sijuk. Pembelajaran fisika kurang menarik perhatian siswa sehingga siswa kurang fokus dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Melihat kondisi tersebut saya sebagai guru berinisiatif untuk membuat pelajaran lebih menarik dengan memanfaatkan game Angry Bird sebagai perangkat kegiatan praktikum khususnya pada konsep gerak benda. Dengan memanfaatkan game Angry Bird diharapkan siswa lebih bersemangat dalam mempelajari fisika dan te...

Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah susunan komponen listrik yang terhubung sehingga arus listrik dapat mengalir. Rangkaian ini digunakan untuk menyalakan lampu, menggerakkan motor, dan berbagai fungsi lainnya dalam perangkat elektronik. Terdapat 3 jenis rangkaian listrik 1. Rangkaian Seri : komponen dihubungkan dalam satu jalur. Arus yang mengalir sama di setiap komponen, tetapi tegangan dibagi 2. Rangkaian Paralel : komponen dihubungkan sejajar, masing-masing memiliki jalur tersendiri. Tegangan sama pada setiap komponen, tetapi arus terbagi. 3. Rangkaian Campuran : gabungan antara rangkaian seri dan paralel untuk lebih jelasnya silahkan simak video berikut : Rangkaian Seri Rangkaian seri adalah rangkaian listrik dengan pemasangan komponen berderetan dalam satu jalur aliran listrik. Pada rangkaian seri, arus listrik (I) yang mengalir pada setiap hambatan memiliki besar yang sama. Dengan demikian,  kuat arus total sama dengan kuat arus pada setiap hambatan (R).   Sementara itu, tegangan ...