Seiring berkembangnya zaman, kebutuhan akan bahan pangan semakin meningkat, hal ini berbanding terbalik dengan kondisi lahan pertanian yang semakin menurun. Menurut Youngsang Cho, penemu pertanian metode JADAM (metode pertanian murah) dari Korea mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi pertanian secara global adalah krisis pangan global menyebabkan harga biji-bijian meningkat dan akan menyebabkan kesulitan impor, lebih lanjut pemanasan global akan menyebabkan kekeringan dan penurunan produktivitas pertanian. Hal tersebut sangat kontradiktif dengan kebutuhan bahan pangan yang semakin meningkat, namun tidak disertai dengan ketersediaannya yang mencukupi. terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam produk pertanian saat ini.
Orang tua saya adalah seorang petani, kakek saya pun demikian, namun ironinya anak atau cucunya tidak ada yang mau menjadi petani. Saya sendiri misalnya adalah seoarang pengajar di sekolah. Menjadi pengajar yang berstatus pegawai negeri dianggap orang tua jauh lebih menjanjikan dibandingkan dengan menjadi petani. Sejauh ini menjadi petani dianggap sebagai profesi yang kurang menjanjikan, hal ini dikarenakan tidak berimbangnya antara usaha dan hasil pertanian yang didapatkan. Orang tua saya sering mengeluhkan antara besarnya biaya (cost) yang dikeluarkan namun tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan dari penjualan produk pertanian. Saya mencoba menelusuri dan mencari alur "masalah" pertanian yang dihadapai petani saat ini. Kiranya pendapat ini hanya opini pribadi saya yang saya lihat dari sudut padang orang tua saya sebagai petani, jika ada pendapat lain maka itu tentu saja dapat terjadi. Beberapa akar masalah petani kecil diantaranya adalah sebagai berikut.
- Biaya pertanian yang besar dan efek ketergantungan petani terhadap bahan pertanian seperti pupuk, pestisida dan bahkan benih.
- Manjemen pertanian yang kurang baik
- Rantai pemasaran yang tertutup bagi petani kecil dan kurang membuka diri
- Kebutuhan sehari-hari petani yang sifatnya mendesak (skala prioritas rumah tangga)
Rantai pasar yang sempit menyebabkan harga jual yang rendah, apalagi saat panen raya tiba, harga jual produk pertanian terkadang mejadi murah dan terjadilah ketidakseimbangan antara biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang didapatkan seperti yang saya utarakan diawal. Biaya pertanian yang besar dan efek ketergantungan menjadi poin sentral, harga pupuk yang meningkat, pestisida juga meningkat sulit rasanya bisa bersaing pasar dengan produk petanian lain. Jika biaya pertanian murah, manajemen pertanian baik, rantai pasar juga luas maka kebutuhan sehari-hari petani akan menjadi baik pula dan tentunya berdampak pada perekonomian petani. Selanjutnya saya akan menjabarkan bagaimana memulai mencari solusi atas akar masalah petani kecil. Meski saya baru pada tahap teoritis dan uji coba skala kecil, semoga jalan yang saya lakukan ini dapat menjadi salah satu jalan menuju kemandirian pertanian. Semoga saja.
Comments
Post a Comment