Sudah tiga tahun terakhir ini, saya mengajar di SMA Negeri 1 Sijuk. Saat ini saya mengampu mata pelajaran Fisika untuk kelas X dan XII.
Kegiatan pembelajaran fisika, yang saya ampu memiliki tantangan yang "cukup" berat, alasannya adalah kurangnya motivasi dalam belajar siswa, pelajaran ini sangat membosankan jika hanya menyampaikan teori fisika saja.
Diawal pembelajaran Fisika kelas X biasanya materi yang diajarkan adalah Hakikat Fisika, lalu materi Pengukuran. Materi pengukuran merupakan dasar dan fondasi ilmu fisika terlebih dalam kehidupan sehari-hari, yaa.. pengukuran penting dilakukan. Bagaimana kita bisa menyampaikan besaran suatu kuantitas tertentu jika tidak ada ukuran standar yang menjadi acuan. Misalnya jarak dari kecamatan Sijuk ke Kota Tanjungpandan, maka perlu didefinisikan seberapa jauh misalnya dalam satuan kilo meter. Massa sebungkus Mie Instan akan mudah didefenisikan, dan tertulis misalnya 250 gram.
Siswa butuh sesuatu yang benar-benar rill dalam pembelajaran, dibandingkan perhitungan yang sifatnya "kaku" dan mungkin membosankan. Sejak saya SMA dulu bahkan diperkuliahan, jika melakukan kegiatan praktikum pengukuran, maka yang kami lakukan adalah mengukur tebal koin, menghitung tebal kertas dll (kira-kira apa faedahnya, hehe). Tidak bisa disalahkan atau menyalahkan pembelajaran dulu, itu tidak salah. Tapi jadi membosankan dan kurang rill dalam kehidupan sehari-hari jika mengukur benda-benda tersebut.
Sekolah tempat saya mengajar (SMA Negeri 1 Sijuk) terletak di Desa, dan lokasinya sangat dekat sekali dengan kebun masyarakat. Kami menyebutnya kebun tersebut dengan sebutan "kelekak". Di kelekak banyak sekali pohon-pohon yang umurnya sudah ratusan tahun. Ada pohon Durian, Rambai (sejenis duku) dan Mangga Kemang. Memanfaatkan lokasi dilingkungan sekolah sebagai sumber belajar sepertinya jadi ide bagus untuk pembelajaran fisika khususnya pada materi pengukuran.
![]() |
Menuju kelas alam bersama murid-murid |
Pada materi pengukuran saya bersama-sama murid melakukan pengkuran suhu air, keliling pohon, panjang dan lebar pondasi tembok yang ada didekat air sungai kecil atai "aik arongan" dalam bahasa Belitungnya. Selama pembelajaran murid sangat antusias karena pembelajaran dilakukan diluar ruangan, meskipun ada juga beberapa murid yang kurang serius dalam pembelajaran.
Selama pembelajaran, saya meminta murid mengukur suhu air di beberapa tempat yang berbeda-beda lalu membandingkan hasil pengukuran. Setelah mengukur suhu air, selanjutnya mengkur panjang dan lebar tembok pembatas sungai kecil yang tadi diukur suhunya. Kegiatan terakhir adalah mengukur keliling lingkaran pohon, supaya lebih "seru" mengukur pohon menggunkan tali rafia, lalu tali tersebut diukur menggunakan penggaris.
Hasil pengukuran keliling pohon, digunakan untuk mengukur diameter dan jari-jari pohon, yang untuk selanjutnya hasil pengukuran tersebut digunakan untuk mengukur luas lingkaran pohon.
![]() |
Salah satu murid mengukur suhu air |
Dari hasil pengukuran keliling pohon tersebut, murid juga bisa melakukan "pentaksiran" usia pohon.
Semua kegiatan pembelajaran dimasukan kedalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang dapat saya gunkan sebgai bahan dokumentasi.
![]() |
Memeriksa pekerjaan murid :) |
Dari hasil kegiatan pembelajaran diluar ruangan, murid-murid tampak antusias dalam pembelajaran beberapa materi pembelajaran juga bisa langsung tersampaikan melalui kegiatan tersebut, diantaranya pengukuran, besaran pokok, besaran turunan, menghitung luas dan keliling lingkaran, menentukan usia pohon (biologi).
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny