Guru dan belajar merupakan dua kata yang jarang disandingkan.
Padahal guru belajar adalah esensial sebelum mencapai cita-cita. Tanpa
cita-cita sulit untuk memotivasi diri dan menjalani profesi. Cita-cita guru
akan menentukan pencapaian cita-cita anak dan keseluruhan tujuan pendidikan di
lembaga kecil maupun di lingkup kebangsaan (Najelaa Sihab, 2017).
Cita-cita guru berkaitan dengan kapasitas dirinya dan kondisi
lingkungan. Menurut Najelaa Sihab (2017) cita-cita kebanyakan pendidik kita
terlalu sederhana, anak tenang dikelas, cakupan materi terselesaikan, KKM
terpenuhi dan ujian dengan nilai yang tinggi yang membuat semua (Orang tua,
Kepala sekolah, Gubernur) senang hati. Jarang kita mendengar percakapan diruang
rapat pejabat, ruang istirahat guru, atau halaman bermaian sekolah tentang
tujuan pendidikan, berkaiatan dengan demokrasi, anti korupsi atau masa depan
negeri ini. Tidak heran ujian identik dengan kecurangan, bukan perbaikan. Tak
jarang pencapaian murid lebih penting dari pada kebutuhan murid. Tak aneh apa
yang bisa dilakukan anak untuk sekolah lebih penting dari pada apa yang bisa
dilakukan sekolah untuk murid.
Cita-cita membutuhkan inisiatif diri. Guru mencapai
cita-citanya saat ia mampu memilih opsi-opsi dalam sebuah situasi dan memilih
mana yang paling tepat dilakukan untuk mencapai tujuan profesinya. Cita-cita
tidak muncul hanya karena kebiasaan, peraturan atau saat tidak punya pilihan.
Dhitta Puti S dan J. Sumardianta (2016) dalam bukunya Mendidik Pemenang Bukan Pecundang
menyatakan salah satu alasan mengapa sekolah gagal mendidik murid karena sistem
pendidikan tidak bisa berpacu mengimbangi perubahan. Sistem pendidikan
ditemukan pada era agrarian diperbaharui secara marginal untuk era industri.
Hal ini menyebabkan sistem ini kurang bisa melayani generasi digital diera informasi
yang bergerak cepat dan selalu berubah.
Hal baru yang muncul hari ini, diera percepatan informasi, sistem
itu menjadi usang dalam tempo kurang dari dua tahun. Sebagian murid dipaksa
keadaan untuk bisa menyesuaikan diri dengan percepatan itu. Sebagian besar guru
dan sekolah keteteran beradaptasi. Akibatnya generasi muda zaman digital
divonis mengalami attention deficit
disorder (gangguan kemerosotan perhatian). Padahal, yang terjadi
sesungguhnya, anak-anak mengalami kebosanan karena guru dan sekolahnya
ketinggalan zaman.
Anak-anak malas belajar tetapi betah berjam-jam dan kecanduan
game online ataupun play station. Sistem pendidikan harus
direkayasa ulang dalam format yang bisa diterima oleh anak-anak zaman gawai.
Pada dasarnya anak memiliki hasrat ingin tahu dan belajar. Hasrat itu padam
karena gurunya mengajar dengan langgam zaman manual. Tantangannya sekarang
bagaimana guru dan sekolah menjadikan belajar sebagai suatu hal yang
menyenangkan, menarik dan menawarkan pengalaman yang menantang. Sebagaimana
ditawarkan game sebagai sesuatu yang
membuat anak-anak kerasan dan kecanduan. Pengajaran diterjemahkan dalam
kehidupan nyata, relevan dan bermakna. Belajar sebagai suatu hal yang
meyenangkan, menarik dan menawarkan pengalaman menantang, sebagaimana
ditawarkan game yang membuat anak-anak kerasan dan kecanduan. Pengajaran
diterjemahkan dalam kehidupan nyata, relevan dan bermakna (Dhitta Puti S &
J. Sumardianta, 2016).
Guru belajar adalah hal yang tidak mudah diperjuangkan,
tetapi secara jangka panjang paling efektif untuk perubahan pendidikan apabila
kita percaya kekuatan perubahan yang tidak dipaksakan dari pusat. Indonesia
sudah mengalami begitu banyak reformasi, begitu sering kurikulum direvisi,
sampai titik upaya menciptakan sistem pendidikan yang tidak “membutuhkan” guru.
Seolah-olah dokumen yang seragam untuk seluruh negeri, uji kompetensi seumur
hidup sekali, serta simplifikasi dan standarisasi lain bisa menjadi solusi.
Sebaliknya, pengembangan guru mencapai cita-cita melalui guru belajar justru
menguatkan peran guru.
Selama ini reformasi pendidikan ditingkat kelas sangat sulit
terjadi. Terlepas dari berbagai kebijakan dan intervensi dalam berbagai skala,
apa yang dilakukan oleh tiap guru pada tiap murid tidak jauh berbeda dengan yang
terjadi 200 tahun yang lalu (Tyack & Cuban, 1995). Niat baik dan kerja
keras reformasi pendidikan di negara kita, baru dinikmati sebagian kecil warga negara,
belum semua dan setiap anak Indonesia. Salah satu penyebab utama adalah
gagalnya upaya perubahan program guru yang tidak berdampak signifikan (kulik &
Kulik, 1989).
Guru berperan sentral dalam proses pengembangan kompetensinya
sendiri. Hattie (2010) mengatakan bahwa proses belajar yang ideal menempatkan
pelajar sebagai guru yang mengendalikan dan bertanggung jawab pada proses
belajarnya, dan guru berperan utama sebagai pelajar yang belajar sensitif dan
memenuhi kebutuhan murid. Apabila kita berbicara tentang student centered process saat menjelaskan bentuk proses belajar
mengajar yang ideal, maka sulit mengelak bahwa proses pengembangan guru yang
terjadi di negara kita saat ini tidak berpusat pada guru (Najelaa, 2017). Pada
akhirnya melihat isu pengembangn guru secara utuh, dalam kaitan dengan
keseluruhan budaya dan sistem pendidikan adalah sebuah keharusan. Sistem yang
ideal adalah sistem yang linkar maupun baliknya berjalan dengan baik. Karena
proses inilah yang memungkinkan munculnya berbagai strategi intervensi
berdasarkan praktik baik dan bukti lapangan. Pertanyaan utama dari system yang
muncul adalah “Apa yang bisa dilakukan guru ?”
dalam piramida, guru berada diposisi terbawah yang menerima kebijakan
dan instruksi dari pusat. System harus membalik prosesnya dengan meletakan guru
sebagai sumber inovasi dan kebijakan sehingga pertanyaan yang harus dijawab
menjadi apa yang bisa dilakukan oleh sekolah, daerah, dan pemerintahan pusat
untuk mendukung guru.
Bersambung.....
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny